XL Tak Jadi 'Bunuh' Axis

Jakarta - XL tetap mempertahankan eksistensi brand Axis pasca merger akuisisi setahun lalu yang menelan biaya USD 865 juta. Dengan demikian, anak usaha‎ Axiata itu tak jadi 'membunuh' Axis dan memilih untuk memelihara dua brand seluler sekaligus agar bisa mengeruk segmentasi pasar berbeda.‎

Relaunching brand baru Axis ini diperkenalkan oleh Wakil Presiden Direktur XL, Dian Siswarini, serta Act. Direktur/Chief Revenue & Customer Management XL, Rashad Javier Sanchez di Grha XL, Mega Kuningan, Jakarta, Senin (30/3/2015).


"Keputusan mempertahankan merek Axis adalah untuk memberikan layanan yang lengkap kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan masing-masing‎. Axis dan XL akan saling melengkapi satu sama lainnya," papar Dian.


Axis yang dulu punya tagline 'GSM yang Baik' kini diubah menjadi 'Axis itu Irit' melalui penyediaan layanan yang simpel, terutama untuk sekadar menelepon, SMS, dan data internet sesuai kebutuhan dengan skema tarif yang lebih irit.


"Nah, untuk Axis baru ini, kami mengenalkan konsep Iritologi yakni gaya hidup menggunakan layanan telekomunikasi yang simpel sesuai kebutuhan dengan tarif irit,"‎ kata Dian.


Sementara menurut Mediko Azwar, Senior VP Brand Management XL, kedua brand ini tetap dipelihara demi menggarap dua segmen pasar berbeda.


XL menyasar segmentasi pelanggan menengah ke atas yang punya average revenue per user (ARPU) tinggi, sementara Axis untuk menengah bawah yang kelasnya recehan.Next


(rou/ash)