Data center Tier-4 adalah klasifikasi data center yang memiliki pasokan energi dari dua sumber berbeda. Saat ini Telkomsigma bekerjasama dengan IBM telah memiliki data center klasifikasi 3+ di Sentul, Jawa Barat.
"Kami sebentar lagi merealisasikan kerjasama dengan PGN untuk pasokan energi bagi data center yang dimiliki. Sebelumnya, kita sudah kerjasama dengan PLN. ini bagian dari upaya mendapatakan sertifikasi Tier-4," ujar Direktur Marketing dan Sales Telkomsigma Otto B Hantoro, Selasa (21/5/2013).
Diungkapkannya, hasil dari kerjasama dengan PLN sudah ada pasokan listrik ke data center perseroan sekitar 200 megawatt. Rencananya pasokan dari PGN memiliki besaran yang sama.
"Di Indonesia yang menjadi masalah itu pasokan energi untuk data center agar sesuai dengan klasifikasi Tier-4. Kita harapkan jika ini terwujud, maka perusahaan-perusahaan asing percaya menempatkan data center di Indonesia sesuai regulasi yang ada," katanya.
Diungkapkannya, untuk data center Tier 3+ yang dimiliki perseroan sekarang banyak digunakan oleh perusahaan asing dan lembaga keuangan. "Pasar paling besar di Indonesia masih untuk data center Tier 1 dan Tier 2. Kami memiliki tiga data center yakni di Surabaya, Serpong, dan Sentul," jelasnya.
Sebelumnya, Presiden Direktur Telkomsigma Judi Achmadi mengungkapkan, kolaborasi dari Telkomsigma dan IBM bisa saling melengkapi dan memperluas pangsa pasar data center dari Telkomsigma.
“Saat ini, kita menguasai market share 33% di Indonesia, target kita bisa mencapai target lebih dari 45% di tahun ini. Kita harapkan pangsa pasar naik, kontribusi bisnis data center juga naik ke pendapatan perseroan," kata pria yang akrab disapa dengan inisal JAC ini.
Sekadar diketahui, pada tahun lalu backbone revenue Telkomsigma berasal dari bisnis data center sebesar 35%. Sedangkan tahun ini harapannya dengan kolaborasi IBM melonjak menjadi 45%.
Diungkapkan Judi, dalam kolaborasi 10 tahun mengembangkan data center di Sentul, kedua perusahaan akan mendesain dan membangun konsep, go to market, join operation, dan sertifikasi serta transfer knowledge.
JAC optimistis, pada tahun ini Telkomsigma akan masuk ke jajaran elit anak usaha Telkom dengan memiliki pendapatan di atas Rp 1 triliun. "Tahun lalu kami bisa tembus Rp 800 miliar pendapatannya. Saya optimistis tahun ini bisa tembus Rp 1 triliun. Kita bidik ada 300 perusahaan menjadi pelanggan dari 200 perusahaan pada 2012," ungkapnya.
Untuk menopang target tersebut perseroan menyiapkan belanja modal sekitar Rp 200 miliar. Sementara itu, Operation Vice President Public Relations Telkom, Arif Prabowo mengaku optimistis kontribusi layanan data dan information technology (IT) kian siginifikan bagi Telkom di akhir 2013.
"Melihat kecenderungan layanan data yang terus meningkat, pendapatan yang akan diperoleh dari layanan ini pada waktu mendatang diharapkan akan memberikan kontribusi berarti terhadap pertumbuhan pendapatan Telkom Group," ungkapnya.
Sekadar catatan, total pendapatan BUMN ini pada triwulan I-2013 mencapai Rp 19,5 triliun atau naik 9,8% dibandingkan 2012 sebesar Rp17,8 triliun.
Pada kuartal pertama 2013 pendapatan data, internet dan layanan teknologi informasi (termasuk SMS) mencapai Rp7,3 triliun atau naik 20,1% dibandingkan periode sama tahun lalu.
"Mengandalkan Indonesia Digital Network (IDN), kami optimistis pada tahun ini bisa tumbuh positif karena yang dibangun ekosistem mulai dari jaringan hingga konten," jelasnya.
(rou/rou)