Tak Cuma Telepon, Internet Hotel pun Ikut Disadap

Jakarta - Intelijen Inggris dilaporkan melakukan pemantauan terhadap 350 hotel ternama di dunia yang biasa digunakan para diplomat dunia. Kamar-kamar yang digunakan para diplomat asing dipasangi penyadap dan jaringan internet hotel tersebut juga dipantau.

Laporan ini didapat dari dokumen rahasia yang lagi-lagi didapatkan oleh pembocor intelijen Amerika Serikat, Edward Snowden dan dirilis oleh majalah Jerman, Der Spiegel. Der Spiegel melaporkan bahwa sistem otomatis pada pusat penyadapan intelijen Inggris atau yang biasa disebut Government Communications Headquarters (GCHQ), akan memberitahukan waktu dan lokasi kunjungan yang dilakukan para diplomat asing.


Menurut dokumen tersebut, intelijen Inggris bisa melakukan 'operasi teknis', yakni mereka bisa melakukan persiapan sebelum sang diplomat tiba di hotel yang menjadi tempatnya menginap. Disebutkan pula bahwa kamar yang dipakai sang diplomat akan mendapat pemantauan ketat dan bahkan bisa juga dipasangi alat sadap.


Program intelijen yang dijalankan GCHQ ini diberi nama 'Royal Concierge' dan pertama kali diluncurkan pada tahun 2010 lalu. Demikian seperti dilansir media Inggris, The Guardian, Senin (18/11/2013).


Lebih lanjut, Der Spiegel melaporkan, program tersebut juga meretas aktivitas reservasi kamar hotel yang dilakukan oleh para diplomat asing. Biasanya konfirmasi reservasi semacam itu dikirimkan ke alamat pemerintahan sang diplomat.


Disebutkan juga setidaknya ada 350 hotel ternama di dunia yang dimonitor secara langsung oleh GCHQ. Namun dokumen itu tidak menyebutkan secara jelas nama hotel yang dipantau maupun nama diplomat yang diawasi. Hanya dikutip bahwa beberapa hotel di Zurich, Swiss dan juga Singapura menjadi contoh hotel yang dipantau oleh GCHQ.


Dalam dokumen terpisah, yang dilihat oleh Der Spiegel, terdapat juga daftar cara-cara yang bisa dilakukan untuk memantau kamar hotel yang digunakan sang diplomat. Mulai dari menyadap telepon dan mesin faksimile kamar hotel hingga mengawasi jaringan internet pada komputer di dalam kamar hotel tersebut.


Atas laporan ini, pihak GCHQ sendiri tidak membantah ataupun membenarkannya.


(nvc/rou)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!