Kendalikan Game dengan Emosi? Bisa kok!

Jakarta - Para insinyur di Stanford tengah melakukan uji coba perangkat baru, yakni sebuah kontroler game yang bisa dikendalikan lewat emosi para pemainnya.

Kontroler tersebut merupakan kontroler Xbox 360 yang telah dimodifikasi. Ditambahkan sensor yang dibuat dari printer 3D, dan lempengan metal untuk mendeteksi detak jatung, kecepatan aliran darah, dan beberapa hal lain yang bisa dipakai dalam game.


Data yang dikumpulkan kontroler tersebut kemudian diolah dan diterjemahkan menjadi perintah di dalam game. Dari sini para ilmuwan tersebut bisa menyatukan emosi para pemain dengan game yang sedang dimainkannya, entah itu rasa senang, sedih atau juga rasa bosan.


Dengan menggunakan emosi sebagai pengendali maka permainan tidak akan membosankan. Karena ada beberapa elemen permainan yang bisa disesuaikan dengan kondisi pemain.


"Misalnya ketika pemain sudah merasa bosan, maka kita bisa mendatangkan lebih banyak zombie yang menantang," kata Corey McCall, pengagas proyek tersebut.


Selain bisa membuat lebih seru permainan, kendali emosi yang digagas McCall juga diklaim bisa membatasi anak-anak saat bermain. Misalnya, dengan memberikan peringatan dalam game untuk berhenti ketika sistem mendeteksi anak-anak sudah terlalu lama bermain.


Dikutip detikINET dari situs Stanford, Selasa (8/4/2014), hingga kini kontroler tersebut masih terus dikembangkan, dan belum diketahui kapan bisa mencapai tahap komersil.


(eno/ash)