Pemprov DKI Ajak Programmer Tata Jakarta

Jakarta - Macet, banjir, sesak! Mungkin itulah yang sering dirasakan warga Jakarta. Untuk mengatasi kesemrawutan tersebut pemerintah DKI mengajak programmer dan desainer web dalam acara HackJakarta.

HackJakarta adalah hackathon pertama di Indonesia yang diselenggarakan oleh Pemprov DKI Jakarta yang berkomitmen terhadap prinsip open data.


Kegiatan yang mengundang sejumlah pengembang piranti lunak, programmer ataupun desainer web di seluruh Indonesia ini membangun prototipe aplikasi berbasis teknologi informasi. Aplikasi yang dihasilkan dari kegiatan #HACKJAK tersebut nantinya diharapkan dapat membantu mewujudkan Jakarta Baru yang lebih baik.


"Orang bisa tahu bikin bangunan itu habisnya berapa, belanja kursi berapa, ini sesuatu yang bisa membuat ibu-ibu rumah tangga saja bisa tahu, sehingga membaca laporan keuangan tidak perlu bisa membaca neraca, tidak perlu bisa baca laporan keuangan," jelas Basuki Tjahaja Purnama (Wakil Gubernur DKI Jakarta) saat mendiskusikan kegiatan ini di Balai Kota.


Basuki, atau yang biasa disapa Ahok, mendukung penuh penyelenggaraan kegiatan ini. Akan ada hadiah khusus yang disediakan Pemprov DKI Jakarta bagi pembuat aplikasi yang akan membantu langsung pekerjaan Wakil Gubernur.


Acara tersebut juga diharapkan bisa memberikan solusi soal permasalahan macet yang tak kunjung usai. Seperti diketaui bahwa rata-rata laju kendaraan di Jakarta hanya di bawah 18-20 km/jam jauh lebih lambat bila dibandingkan Bangkok (Thailand) dan Tokyo (Jepang).


Sejalan dengan itu pengguna kendaraan umum di Jakarta juga masih rendah, baru 14% sisanya menggunakan kendaraan pribadi. "Kalau Seoul pengguna angkutan umumnya sudah 60%, Hong Kong 90% dan Taipei 50%," ungkap Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Danang Parikesit.


Tentu saja, untuk mengurai dan mencarikan solusi atas tantangan yang ada, dibutuhkan pasokan informasi dari-oleh-untuk masyarakat. Untuk itulah maka Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (Pemprov DKI) akan menggelar kegiatan HackJakarta, Jakarta Open Data Challenge (#HACKJAK) pada 26 - 27 April 2014, berkolaborasi dengan Southeast Asia Technology Transparency Initiative (SEATTI).


"#HACKJAK terbuka bagi seluruh pengembang software, baik individu ataupun perusahaan start up di Indonesia. Disediakan dua jenis data yang akan disediakan sebagai materi hackhaton, yaitu data trayek angkutan umum darat dan data anggaran DKI tahun 2014," papar Shita Laksmi, Program Manager SEATTI. Shita berharap, melalui #HACKJAK, akan tersedia berbagai aplikasi inovatif yang menggunakan data tersebut dan bermanfaat bagi masyarakat luas.


Baik pihak Pemprov DKI maupun SEATTI yakin bahwa acara ini dapat terselenggara sebagai wujud komitmen sebuah pemerintahan terhadap prinsip transparansi dan akuntabilitas. (eno/fyk)