Ini Deretan Ponsel Made in Indonesia

Jakarta - Pemerintah terus mendorong industri ponsel di dalam negeri untuk berkembang, termasuk menjaring para investor. Setelah 5 perusahaan ponsel dalam negeri siap menguji pasar ponsel di Indonesia, ada 3 pabrikan lagi yang siap berinvestasi.

Direktur Elektronika dan Telematika Ditjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian (Kemenperin) C Triharso menyebutkan, 5 perusahaan yang sudah siap untuk memulai uji pasar di Indonesia adalah Polytron, Advance, Evercoss, Mito dan Axioo.


"Evercoss, Advance, sama Polytron itu di Jawa Tengah, kalau Axioo itu di Cakung," kata Triharso saat ditemui detikFinance di Gedung Kemenperin, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (11/4/2014).


Sayangnya, Triharso tidak menyebut berapa rincian kapasitas produksi masing-masing pabrik. Begitu juga dengan nilai investasi yang mereka keluarkan.


"Kalau yang Polytron itu 2 line, saya lupa angkanya, yang lainnya belum (tahu)," tambahnya.


Selain itu, ada 3 perusahaan yang sudah berdiskusi secara intensif dengan pemerintah. Mereka melihat Indonesia memiliki potensi pasar yang cerah, yang membuat mereka ingin berinvestasi di Indonesia.


"Yang sudah menjajaki itu Haier, Oppo, dan Smartfren. Sudah diskusi, kapasitas belum, baru tanya tahapan-tahapannya. Bea masuknya (komponen), dan lain-lain. Kita sedang merumuskan ini," tuturnya.


Triharso menambahkan,melihat pasar Indonesia masih didominasi oleh ponsel fitur yang hanya berfungsi untuk telepon dan sms, pabrikan tersebut memproduksi ponsel yang sejenis. Tapi tidak menutup kemungkinan ke depanya mereka siap untuk bersaing dengan pasar ponsel pintar (smartphone) di Indonesia.


"Jadi mereka nanti tidak ketinggalan kalau itu diproduksi dalam negeri, smartphone juga siap," katanya.


Di sisi lain, pemerintah tengah mempersiapkan industri komponen pendukungnya. Saat ini, industri komponen yang terpakai untuk pabrikan ponsel tersebut hanyalah induistri pencetakan casing, dan besi untuk slot sim card. Sisanya, pabrikan tersebut masih mengimpor.


"Kita juga sedang persiapkan industri komponennya. Mereka masih impor. Tapi beberapa indikasi misalnya casingnya plastik ini sudah mulai, lalau besi untuk slot sim card-nya," tutup Triharso.


(zul/tyo)