Alasannya sederharna, karena hingga saat ini di Inggris masih banyak sekali perangkat yang menggunakan Windows XP. Bukan cuma komputer rumah, tapi termasuk perangkat komputasi di pemerintahan hingga peralatan rumah sakit.
Tak heran jika kemudian Inggris rela mengeluarkan kas sebanyak 5,5 juta poundsterling atau setara Rp 103 miliar untuk 'menyelamatkan' Windows XP.
Selain Inggris, Belanda juga melakukan hal serupa. Negeri Kincir Angin ini menawarkan jutaan euro agar Microsoft tetap memberi dukungan terhadap 30 ribu komputer Windows XP di wilayahnya. Selain Windows XP, kedua negara tersebut juga meminta dukungan untuk Office 2003 dan Exchange 2003.
Negosasi kedua negara tersebut diwakili oleh Crown Commercial Service (CCS), dan mereka pun berharap Microsoft mau memperpanjang umur sistem operasi tersesebut.
"Hal ini akan memberikan waktu yang cukup bagi instansi publik untuk bermigrasi ke sistem operasi lain," kata Sarah Hurrell, Commercial Director IT Telecoms dari CCS.
Jika disetujui maka Inggris dan Belanda akan masuk program Custom Support milik Microsoft. Seperti yang dilansir Comuter Weekly dan dikutip detikINET, Senin (7/4/2014).
Kematian Windows XP memang masih belum bisa diterima berbagai kalangan. Di Tiongkok misalnya, otoritas setempat telah memohon kepada Microsoft agar mau tetap menggulirkan update untuk sistem operasi tersebut. Pasalnya, di sana masih banyak sekali pengguna Windows XP.
Di sisi lain, Microsoft tetap gencar mengingatkan bahwa masa Windows XP akan segera berakhir, dan membujuk pengguna untuk segera beralih ke sistem operasi yang lebih baru. Bahkan Microsoft rela memberikan diskon hingga USD 100 untuk pelanggan yang mau beralih ke Windows 8.
(eno/ash)