Ajak Go Green, Developer Bandung Buat Aplikasi GreenAct

Jakarta - Gemas dengan perilaku tidak ramah lingkungan, sekelompok developer asal Bandung membuat aplikasi yang mengajak penggunanya go green. Aplikasi ini menjadi kontribusi mereka mengurangi dampak pemanasan global.

"GreenAct pada dasarnya aplikasi berbasis komunitas. Di sini kita bisa mengukur dan memberitahukan ke teman-teman aktivitas yang kita lakukan, yang bisa mengurangi efek global warming," kata Abraham Krisnanda, mewakili teman-temannya yang tergabung dalam tim Ganesia.


Dijelaskannya, aplikasi di Windows Phone ini bisa mengukur berapa banyak energi, pengeluaran karbon dan air yang berhasil dihemat si pengguna dalam aktivitasnya sehari-hari.


Bersama tiga temannya Edward Samuel, Raymond Lukanta, dan Anasthasia Amelia, Abraham hanya perlu waktu kurang lebih tiga minggu untuk merampungkan aplikasi ini. Meski demikian, bukan berarti mereka tak mengalami kendala.


"Kesulitannya adalah kami tentu saja harus melakukan riset. Kita cari data dan membuat konversi data seperti jumlah air, karbon dan listrik yang dihemat," tambah anggota lainnya, Edward.


Sebagai sumber konversi data, mereka mengambil sumber yang memiliki standar perhitungan global. Sumber-sumber tersebut antara lain berasal dari situs Car Fuel Data, CO2 and Vehicle Tax Tools, Cycling Carbon Emission, Water Formula dan Electricity Money Conversion yang disertakan pada keterangan resource di aplikasi tersebut.


Aplikasi yang informasinya bisa diakses via greenact.cloudapp.net ini, membawa Ganesia masuk ajang Imagine Cup 2014 tingkat nasional yang digelar Microsoft. Di event tahunan Microsoft tersebut, tim yang terdiri dari mahasiswa Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung ini masuk dalam sembilan besar dari seleksi 746 peserta dari berbagai kampus di Indonesia.


"Kita bakal terus mengembangkan aplikasi ini. Ke depannya, user experience dibuat lebih matang, gandeng perusahaan yang care dengan lingkungan, ada gamification juga supaya user semakin tertarik pakai, dan rencananya bisa multiplatform," sebut Edward.


(rns/yud)