Pemprov Kewalahan, Foxconn Minta Lahan 100 Hektar di Jakarta

Jakarta - Perakit telepon seluler (ponsel) asal Taiwan, Foxconn, telah menandatangani perjanjian dengan pemerintah provinsi DKI Jakarta untuk berinvestasi. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pun telah memberikan izin prinsip untuk pembangunan pabriknya.

Namun ternyata, rencana tersebut masih mendapat halangan. Pihak Foxconn diketahui meminta ketersediaan lahan seluas 100 hektar untuk membuka pabrik. Hal ini tentunya sangat sulit dicari di ibukota.


"Iya tapi kan tanahnya belum ada, kan belum dapat. Ia (Foxconn-red.)butuh 100 hektar, mau cari di mana di Jakarta. Cari 100 hektar, di Jakarta Pusat saja saya mau 6 hektar buat di depo nggak bisa," ujar Plt Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Wiriyatmoko saat ditemui di kantor BPK Daerah, Jakarta, Senin (7/4/2014)


Permintaan dari Foxconn ini wajar karena mereka ingin memiliki satu kawasan pabrik yang lengkap. Mulai dari hulu hingga hilir. Sehingga tidak menyulitkan dalam proses produksi.


"Kan dia maunya kayak apa ya, satu kompleks yang semuanya dari hulu hilir itu ada di situ. Tapi kan masalahnya lokasinya itu nggak dapat," imbuhnya.


Sempat ada penawaran, bahwa pabrik yang dibangun dibagi atas beberapa kawasan. Akan tetapi masih dalam kawasan Jakarta. Ia pun menilai itu sangat mungkin dilakukan.


"Kecuali kalau di sini sebagian, sebagian tempat lain, bisa. Kan kalau mau jadi satu susah," kata Wiriyatmoko.


Sampai dengan saat ini Pemprov DKI masih melakukan pembicaraan dengan pihak Foxconn. Belum ada solusi dari permasalahan ini, meski ditargetkan selesai dalam waktu cepat.


"Belum ada solusi," pungkasnya.


(mkl/ash)