Kisah ini bermula dari sebuah grup spionase cyber bernama Naikon, yang menyerang banyak organisasi di sejumlah negara di Asia Pasifik. Grup ini menyerang dengan mengirimkan email yang berisi attachment berisi malware.
Hingga suatu ketika, Naikon ternyata menyerang sebuah grup spionase cyber lain, yang bernama Hellsing. Hellsing, yang menerima email berisi malware kiriman Naikon, mengirimkan kembali email tersebut ke si pengiriman, seraya meminta konfirmasi mengenai kebenaran isi attachment tersebut.
Dan dalam email tersebut, Hellsing juga menyerang balik dengan menggunakan malware buatan Naikon. Ternyata dalam aksi serangan balik ini, Hellsing ingin mengungkap identitas grup Naikon dan juga mengumpulkan data-data intelijen terhadap grup tersebut.
Dan di sinilah keberadaan grup Hellsing diketahui oleh tim penyelidik dari Kaspersky Lab, yang kemudian merilis laporan perang antar APT ini.
Dalam penyelidikan lebih lanjut, Hellsing diketahui juga mempunyai aksi spionase cyber yang sama dengan Naikon. Yaitu mengirimkan email dengan attachment berisi malware, kepada sejumlah organisasi.Next
(asj/ash)