Menurutnya, internet memang bisa memberikan keuntungan yang sangat banyak bagi siapapun di dunia ini. Namun internet juga menimbulkan serentetan risiko yang tak sedikit jumlahnya, yang disebutnya sebagai Internet of Threats.
Dalam presentasinya itu, Kaspersky membagi Internet of Threats menjadi tiga bagian utama: cybercrime, mata-mata cyber, dan sabotase cyber. Ditambah lagi, para penjahat tradisional yang kini mulai memanfaatkan serangan cyber untuk memuluskan aksi kejahatannya.
"Ya, seperti menggunakan serangan cyber untuk mematikan kamera CCTV di sebuah SPBU, agar mereka bisa dengan mudah merampok bensin dari tempat tersebut," ujar pria yang memulai karirnya di bidang cyber security pada tahun 1989 tersebut.
Kaspersky tak asal bicara. Pertumbuhan malware saat ini berada pada tahap yang cukup mengkhawatirkan. Setiap harinya ada sekitar 325 ribu malware baru. Pada tahun 2014, tercatat ada sekitar 260 juta malware, padahal 10 tahun sebelumnya, hanya ada sekitar 500 ribu malware yang beredar di dunia maya.
Meningkatnya jumlah pengguna ponsel pintar pun membuat kejahatan cyber semakin termobilisasi. Misalnya, jika pada tahun 2012 hanya ada 40 ribu mobile malware, pada tahun 2014 jumlah itu melonjak menjadi 296 ribu malware, dan 99% malware yang terdeteksi selama tahun 2014 menyerang OS Android secara spesifik.
Namun pengguna perangkat iOS jangan senang dulu. Meski OS-nya itu terbilang jarang diserang, tapi bukan berarti sama sekali tak bisa diserang. "Tak ada OS yang benar-benar aman di dunia," tegas Kaspersky.
(asj/ash)