Bangun Data Center di Indonesia, Amazon?

http://us.images.detik.com/content/2015/04/15/319/182447_richardcv30.jpgRichard Harshman (yud/detikINET).


Jakarta - Sebagai penyedia layanan data center, untuk pasar Indonesia Amazon Web Service (AWS) menyebut mengandalkan data centernya yang ada di Singapura. Namun mereka menegaskan, tak menutup kemungkinan pula jika suatu hari membangun data center di Indonesia.

Richard Harshman, Head of ASEAN AWS mengatakan, semuanya tergantung pada konsumen di Indonesia. Bila ada masukan soal kebutuhan data center di Indonesia dan regulasi pemerintah Indonesia mengharuskan hal tersebut, penempatan data center di Indonesia bakal dipertimbangkan.


Pun demikian, Richard mengingatkan bahwa bagi mereka yang menjalankan on-premises data center harus menjaga betul-betul pengelolaan dan perawatan infrastruktur mulai dari hardware server, network, power, cooling dan lainnya. Dimana pada intinya adalah untuk menjaga data center tersebut tetap online.


"Namun kalau menggunakan layanan AWS, tim IT dibebaskan dari kekhawatiran mengelola infrastruktur. Ini karena layanan cloud yang disediakan AWS memiliki cluster datacenter -- yang disebut sebagai 'availability zones'. Setiap avalability zones memiliki power supply independen, cooling, keamanan fisik, dan terkoneksi dengan latensi jaringan yang rendah dengan avalability zones yang lain," jelas Richard.


Jadi secara tersirat, Richard seraya ingin menegaskan bahwa pembangunan data center tak bisa main-main. Harus dipersiapkan segala infrastrukturnya termasuk memiliki pasokan daya yang presentasenya mencapai 99,5%. Sebab sebuah data center tak bisa menolerir gangauan pasokan daya.


Alasannya karena hal tersebut dipastikan bakal merugikan konsumen. Termasuk merusak reputasi penyedia layanan cloud yang dituntut harus bisa terhubung setiap saat.


“Tapi sejauh ini pelanggan kami masih puas dengan lokasi data center AWS yang saat ini bertempat di Singapura,” ujar Richard, di Grand Hyatt, Jakarta, Rabu (15/4/2015).


AWS sendiri memiliki sebanyak 11 region pusat data center yang disiapkannya untuk menangani pelanggan-pelanggannya dari seluruh dunia. Sedangkan khusus Asia Tenggara, pusat regionnya berada di Singapura.


Seperti soal data center, AWS juga belum punya rencana memiliki kantor di Indonesia. Lagi-lagi alasannya adalah tergantung kebutuhan konsumen di Indonesia. Richard menyebut saat ini seluruh operasional AWS untuk Asia Tenggara masih dilakukan secara terpusat di Singapura.


“Belum ada rencana (buka kantor di Indonesia), saat ini konsumen Indonesia bisa mengakses situs resmi AWS untuk menggunakan layanan cloud yang kami tawarkan,” pungkas Richard.

(yud/ash)