Pelaksanaan Ujian Nasional tahun ini memang sedikit berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya. Beberapa sekolah ditunjuk melaksanakan UN berbasis komputer. Kekhawatiran tentang belum siapnya pemerintah menggelar UN berbasis komputer sudah diungkap banyak pihak, salah satunya terkait faktor keamanan.
Dalam keterangan persnya, Selasa (14/4/2015), Ketua Lembaga Riset Keamanan Cyber CISSReC (Communication & Information System Security Research Center) Pratama Persadha mengungkapkan, faktor keamanan digital perlu menjadi salah satu faktor tolak ukur kesuksesan UN berbasis komputer.
“Pemerintah wajib menjaga keamanan data digital bahan UN 2015. Mulai dari distribusi ke sekolah sampai distribusi hasil ke kementerian. Bila benar terjadi kebocoran soal, artinya sejak sebelum pendistribusian sudah ada kebocoran. Bisa diusut siapa saja pihak yang bertanggung jawab dari soal dibuat sampai pendistribusian,” jelasnya.
Bocornya soal UN di internet bisa berasal dari soal-soal biasa maupun soal UN berbasis komputer. "Bila dilacak asal muasal soal yang beredar di internet tersebut, nantinya bisa diketahui pihak mana mengunggahnya," terang Pratama.
(ash/ash)