Phablet anyar Huawei ini bisa dikatakan sebagai versi besar dari P8. Secara spesifikasi dan fitur nyaris sama, hanya berbeda dari ukuran layar, di mana bentang layar Huawei P8 Max sebesar 6,8 inci. Hampir seukuran tablet, tapi diklaim cukup nyaman di kantong.
Vendor asal China ini mengklaim P8 Max menjadi smartphone berlayar jumbo yang memiliki bodi tertipis di dunia. Ketebalannya hanya 6,8mm. Sementara pesaing seperti iPhone 6 Plus memiliki ketebalan 7,1 mm dan Galaxy Note 4 8,5 mm.
Meski berbodi tipis dan berbahan metal, Huawei menjamin phabletnya tidak panas. Sebab, Huawei menerapkan 7 lapis struktur konduksi panas di P8 Max. Sehingga pengguna diklaim tidak akan merasakan panas di bodi luar P7 Max.
Keungulan lain yang ditawarkan P8 Max adalah daya tahan baterai. Dengan kapasitas baterai 4360mAh, saat penggunaan normal, phablet ini diklaim dapat bertahan hingga 2,23 hari. Sementara bila digunakan untuk tugas yang lebih berat, P8 Max mampu hidup 1,4 hari.
Untuk memudahkan pengoperasian, Huawei membuat user interface (UI) yang telah dikustomisasi sehingga maksimal digunakan. Pengguna bisa menggunakan mode landscape atau panel. Dapat pula membagi layar untuk menjalankan dua aplikasi sekaligus.
P8 Max mulai tersedia bulan Mei mendatang di 30 negara dan dibanderol seharga USD 582 (16GB) dan USD 688 (32GB). Sayang Indonesia tidak termasuk dalam negara pertama yang disambangi phablet ini.
(rou/fyk)