Borosnya fitur Instant On di Xbox One sebenarnya tak begitu mengagetkan. Karena meski dalam kondisi ‘stand by’ menggunakan fitur Instant On, konsumsi daya Xbox One tak jauh berbeda dengan ketika dalam kondisi dimainkan.
Fungsi fitur Instant On tujuannya adalah agar Xbox One lebih cepat ketika melakukan booting dan juga bisa langsung men-download ketika ada update. Jadi secara teknis, Xbox One masih beroperasi penuh ketika menggunakan fitur Instant On. Itulah yang jadi alasan konsumsi dayanya tetap besar, meski dalam kondisi ‘stand by’ ala fitur Instant On.
Bahkan badan sumber daya nasional Amerika Serikat NRDC (National Resources Defense Council) sampai-sampai mengatakan Xbox One bertanggung jawab atas tagihan listrik sebesar USD 250 juta atau sekitar Rp 3,2 triliun di seluruh daratan Amerika Serikat.
Microsoft menanggapi serius kritikan yang ditujukan pada konsol game buatannya itu. Meski beberapa waktu lalu telah merilis update bagi sistem operasi Xbox One yang memungkinkan fitur Instan On hanya memakai sepertiga dari konsumsi daya sebelumnya, update terbaru kini juga memungkinkan gamer Xbox One bisa memilih antara mode Instant On atau Energy-Saving.
Mode Energy-Saving di Xbox One bisa dibilang adalah kondisi stand by sesungguhnya. Pada kondisi ini daya yang dipakai Xbox One berada pada tingkat terendah. Namun karena mendekati ‘mati’, saat dihidupkan dari mode Energy-Saving, Xbox One jadi butuh waktu lebih lama untuk booting.
Selain itu konsol Xbox One juga jadi tak bisa melakukan update otomatis secara real-time bila ada update software terbaru. Demikian seperti detikINET kutip dari Ubergizmo, Senin (13/4/2015).
(yud/fyk)