Kisah di Balik Situs Kontroversial Ask.fm

Jakarta - Situs jejaring sosial Ask.fm tengah disorot sebagai salah satu ancaman remaja yang menjadi korban bullying. Kontroversinya tak sampai di situ, karena sang pendiri Illya dan Mark Terebin turut menjadi perbincangan hangat.

Ini bukan sekadar cerita bagaimana mereka membangun Ask.fm, namun sepak terjangnya menghadapi masalah dan sudut pandangnya di dunia startup yang terus melahirkan miliuner muda baru.


Ask.fm didirikan pada Juni tahun 2010. Perusahaan mereka memiliki kantor pusat yang terletak di Saint Petersburg, Rusia. Jumlah karyawannya pun masih belum terlalu banyak, kurang dari 100 orang.


Ask.fm sebetulnya bukanlah jejaring sosial yang cocok untuk bernarsis ria seperti Facebook, Instagram atau bahkan Path sekalipun. Karena konsep Ask.fm adalah lebih 'Anda bertanya kami Menjawab', sesuai dengan namanya.


Pengguna Ask.fm yang terdaftar memang dapat melihat jumlah anggota yang mem-follow mereka. Namun, pengguna tidak bisa melihat identitas diri siapa yang sedang mengikuti mereka.


Follower mereka inilah yang dapat mengajukan pertanyaan ke anggota Ask.fm yang diikutinya. Pengikut dapat memberikan pertanyaan tanpa harus memperlihatkan siapa mereka alias anonim.


"(Ask.fm) Idenya berasal dari Formspring. Idenya, Eh... Ide mereka kami sukai gagasannya dan berpikir unruk bisa melakukannya lebih baik lagi," kata Illja.Next


(tyo/ash)