Demikian pemikiran DR. Agung Harsoyo, pakar ICT dan pengamat e-Money dari ITB. Indikasinya pertumbuhan pengguna smartphone dan internet semakin tinggi.
Agung menambahkan, jika melihat data, pasar e-commerce dunia yang mencapai USD 1,29 triliun, wilayah Asia Pasifik menjadi market share paling menjanjikan, disusul oleh Amerika Utara dan Eropa Barat.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memprediksi pasar e-commerce di Indonesia mencapai Rp 130 triliun di tahun 2013 (kurang lebih 1% pendapatan dunia), setelah sebelumnya pada 2012 mencapai Rp 69 triliun.
Pertumbuhan belanja e-commerce di Indonesia juga diperkirakan naik mencapai 71%, terbesar di dunia dengan nilai USD 1,8 milar atau setara Rp 18 triliun pada tahun ini.
"e-Money sangat dibutuhkan di Indonesia dengan sebaran penduduk di berbagai pulau," ungkap Agung, dalam keterangan tertulis, Sabtu (5/7/2014).
Peluang inilah yang dibidik PT Inti Prima Mandiri Utama, pemilik merek dagang iPaymu -- pemroses pembayaran jejaring pertama di Indonesia -- yang semakin agresif menggarap pasar e-money. Dimana salah satu langkah strategisnya adalah mengenalkan e-money lewat jaringan Indomaret.
Menurut Agung, meski berstatus perusahaan lokal, iPaymu memiliki potensi untuk menjadi pemain utama di bisnis e-money. Terlebih Indonesia dihuni oleh sekitar 260 juta jiwa, kemudian industri kreatif dan usaha kecil menengah sedang tumbuh. Next
(ash/ash)