Indonesia dianggap penting oleh Oppo karena jumlah penduduknya yang mencapai 250 juta orang, terbanyak keempat di dunia. Dari jumlah tersebut, angka penjualan ponsel di Indonesia diprediksikan mencapai 70 juta unit.
Hal lain yang menjadi pertimbangan Oppo untuk berinvestasi lebih dalam adalah terbatasnya kapasitas impor smartphone di Indonesia.
Namun pembangunan pabrik tersebut tentunya tak bisa dilakukan dalam waktu semalam. Pihak Oppo saat ini masih dalam tahap bernegosiasi dengan pemerintah Indonesia. Mereka pun masih menunggu kepastian regulasi di Tanah Air.
"Kami masih menunggu kabar dari pemerintah Indonesia mengenai pembangunan pabrik di sini. Selain itu, kami juga menunggu masih menunggu hasil pemilu, karena setelah pemerintahan baru terpilih, tentu akan ada lagi perubahan dalam hal regulasi," ujar Jet Lee, CEO Oppo Indonesia kepada detikINET di Jakarta, Kamis (3/7/2014).
Medio April 2014 lalu, Direktur Elektronika dan Telematika Ditjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian (Kemenperin) C. Triharso menyebutkan bahwa Oppo sudah berdiskusi secara intensif dengan pemerintah perihal pembangunan pabrik tersebut.
Namun kala itu, Oppo belum mempunyai target kapasitas produksi pabrik, melainkan baru mempelajari tahapan-tahapan yang harus dilalui untuk membangun pabrik di Indonesia.
Kini Oppo sudah mempunyai ancar-ancar kapasitas produksi pabrik ponselnya itu. "Ya, kira-kira akan mampu produksi sekitar 5-10 juta unit smartphone per tahun," Kata Lee.
Pangsa pasar smartphone Oppo saat ini diklaim mencapai angka 5%. Angka itu didapat dari penjualan 200 ribu unit smartphone Oppo tiap bulannya.
(ash/ash)