Foto dengan kualitas bagus yang diberi tagar #NoFilter biasanya mendapatkan pujian dan rasa kagum karena itu berarti sang pengunggah foto punya kemampuan memotret yang baik, atau ia menggunakan kamera berkualitas tinggi.
Namun sepertinya kebenaran postingan foto bertagar #NoFilter kini tidak bisa langsung dipercaya. Studi terbaru mengungkapkan, tidak semua hashtag tersebut benar-benar bebas filter.
Hasil penelusuran dari sekitar 100 ribu image di Instagram yang dilakukan perusahaan social media marketing Spredfast menunjukkan, ada 11% foto yang ternyata menggunakan hashtag #NoFilter palsu.
Pengguna mengaku tidak menggunakan filter apapun pada fotonya, padahal kenyataannya mereka juga memakai fitur editing foto.
Bagaimana kebohongan ini bisa diketahui? Dengan menggunakan program application programming interface (API), Spreadfast bisa mengetahui foto mana yang benar-benar tanpa filter, dan mana yang klaim semata.
Program tersebut juga bisa membongkar informasi jenis filter apa yang dipakai pada hashtag #NoFilter palsu.
Dari jumlah 11% tersebut, filter jenis Amaro yang paling banyak dipakai. Amaro dipakai pada sekitar 15% foto. Selanjutnya yang banyak digunakan dalam #Nofilter 'palsu' adalah Valencia sebanyak 12%, dan XPro II sebanyak 10%.
Selain dengan program API, foto #Nofilter palsu juga bisa diketahui lewat blog Filter Fakers. Caranya dengan meng-copy URL dari foto yang diduga telah memakai filter dan paste pada fitur Faker Catcher dalam blog tersebut. Jadi, Anda bisa tahu mana yang benar-benar berbakat dengan fotografi dan mana yang dibantu aplikasi olah foto.
(hst/ash)