Ketua Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) wilayah Bali Zulfadly Syam saat berbagi di acara Ngabubur-IT ICT Watch di Kendari menyebutkan, tiga hal umum itu yakni game, gamble dan girls.
"Penetrasi internet paling mudah adalah game. Saat internet mati, gak bisa main game, baru merasa kalau internet itu penting," kata Zulfadly.
Hal kedua, menurutnya adalah gamble atau judi online. Dan yang terakhir adalah girls alias konten pornografi yang menjual kemolekan tubuh wanita. Satu hal lagi, sosial media juga ikut berperan dalam penetrasi internet dalam beberapa tahun belakangan.
Dari semua 'pintu gerbang' tersebut, penetrasi lewat pornografi ini yang memprihatinkan, bahkan mungkin melekat di pemikiran para pengguna internet pemula. Zulfady berbagi cerita ketika dia pernah bertemu seorang tukang becak di Yogyakarta.
"Dengan polos tukang becak itu melihat saya internetan di laptop langsung bilang 'itu bisa untuk lihat yang telanjang-telanjang ya pak?'. Jadi seperti itu mindset-nya memang," kisah Zulfady.
Menurutnya, para pengguna internet pemula seperti ini sangat potensial diarahkan untuk berinternet sehat.
"Saya bilang pada bapak itu, mau yang lebih menguntungkan gak? Saya bilang di Google bisa cari resep mie ayam yang enak misalnya. Bisa belajar dari sana, jualan mie ayam agar ada positifnya dari berinternet," ujarnya.
Dikatakannya, dengan edukasi internet sehat yang intensif, para first time user ini akan terarah sehingga bisa memanfaatkan internet, bahkan mengambil banyak keuntungan.
"Awalnya dari situ, tapi kemudian lama-lama akan penasaran. Mengoprek, lalu mulai terpikir untuk membuat sesuatu dari internet. Bisa berupa konten, bisnis UKM online dan lain-lain," sebutnya. (rns/ash)