Perlunya Enskripsi Data di 'Awan'

Mumbai - Data yang disimpan di dalam cloud tidak selalu aman. Berdasarkan Hewlett-Packard (HP) Ponemon Cost of Cyber Crime Study, suatu perusahaan rata-rata menghadapi 122 serangan setiap pekan.

Dengan adanya serangan terus menerus, tim keamanan informasi teknologi di perusahaan tersebut tidak lagi bekerja dengan pola pikir data perusahaan akan ditembus. Namun harus dengan asumsi perusahaan mereka telah ditembus, yang berarti data penting dapat diakses dengan mudah.


Untuk menghindari pencurian informasi sensitif setelah adanya pembobolan jaringan, perusahaan menggunakan cara enkripsi untuk melindungi data secara proaktif saat data tersebut melewati jaringan terbuka atau disimpan dalam sistem komputasi awan.


"Sangat penting bagi kita untuk mengetahui pola pikir para penjahat kriminal karena dari situ kita bisa berinovasi," kata Andrej Kawalec, Chief Technologist Entrerprise Security Services HP dalam acara HP Asia Pacific and Japan Media Summit 2014 di Grand Hyatt Hotel, Mumbai, India, Kamis (3/7/2014).


Solusi baru HP Atalla diklaim dapat memberi dukungan pada data, baik ketika data tersebut dalam keadaan diam, bergerak, atau sedang digunakan -- dalam sistem komputasi awan, on-premises, maupun lingkungan -- memastikan perlindungan terus menerus terhadap informasi organisasi yang sangat sensitif.


Solusi baru HP Atalla ini memberikan perlindungan untuk data yang disimpan dalam komputer perusahaan dan dalam sistem komputasi awan, serta data tak terstruktur seperti email rahasia, informasi pembayaran, dan rekam medis elektronik.


Dirancang untuk perusahaan yang perlu melindungi informasi sensitif, seperti lembaga keuangan, peritel, perusahaan energi, penyedia layanan kesehatan, dan pemerintah, solusi HP Atalla memberikan perlindungan tambahan terhadap pemaparan data yang sensitif sambil tetap mendukung kinerja dan fleksibilitas yang optimal.Next


(ang/ash)