Esek-esek di Media Sosial, Ini Kisah Para Pemburu 'Bisyar'

Jakarta - Dunia prostitusi alias esek-esek kini merambah media sosial. Ibarat mengikuti tren, para penjaja seks itu terang-terangan di Twitter atau Facebook. Tentunya mereka memakai akun alter atau akun samaran.

Saat detikcom mencoba menelusuri kehidupan penikmat dunia alter, ada seorang pria bernama Yon (bukan nama sebenarnya-red) yang bersedia menceritakan hal tersebut. Yon mengaku akun-akun alter itu tersebar di dunia maya.


"Nggak hanya di Twitter, di Facebook juga banyak sebenarnya. Tinggal pinter-pinter nyari aja sih dan kudu hati-hati," ucap Yon ketika ditemui di kawasan Bulungan, Jakarta Selatan, Senin (13/4/2015).


Yon yang bekerja di salah satu perusahaan swasta di Jakarta Pusat itu mengaku pernah berkencan dengan perempuan bisyar (bisa dibayar) melalui media sosial Facebook. Perkenalannya dimulai sekitar akhir tahun 2013.


Sebagai pria lajang, Yon mengaku memang sering mencari-cari perempuan yang bekerja di dunia esek-esek. Pencariannya berhenti ketika menemukan seorang perempuan yang menurutnya bisa diajak bertransaksi.


"Ciri-cirinya gampang sebenarnya. Di akunnya itu ada foto-foto yang agak vulgar. Selain itu status-statusnya juga agak gimana gitu," ungkap Yon.


Yon yang sudah banyak makan asam garam dunia alter itu tak langsung serta merta menawar si perempuan yang belakangan diketahui bernama Ruli. Menurut Yon, pendekatan sebagai teman harus dikedepankan.Next


(dha/fyk)