Ask.fm Pun Merasa Jadi Korban Bullying

Jakarta - Situs jejaring sosial Ask.fm dituding sebagai salah satu tempat para akun anonim melakukan cyberbullying. Efek negatif yang dilakukan para Troll -- pelaku bully -- itu tidak main-main, sejumlah anak dikabarkan bunuh diri lantaran saking depresi setelah di-bully.

Soal internet menjadi alat bullying sebetulnya bukan kisah baru. Beberapa berita pernah mengangkat dari Facebook dijadikan tempat saling ejek. Namun, apa yang dikritik Ask.fm beralasan. Sebab akun anonim bebas berkomentar di sini.


Pendiri Ask.fm Ilya dan Mark Terebin pun angkat bicara, lebih tepatnya berang dengan tuduhan yang dialamatkan kepadanya. Dua bersaudara ini juga merasa bahwa mereka juga menjadi korban bullying.


Dalam wawancaranya, Terebin bersaudara menegaskan bahwa situs mereka tidak berbahaya bagi remaja dan mereka mengkritik orang yang menyebut Ask.fm berbahaya.


"Saya hanya ingin menegaskan bahwa tidak ada korban bunuh diri karena Ask.fm," tegas Ilja, sembari mengatakan bahwa kesalahan sebetulnya ada di masyarakat.


"Kami mengajarkan bully? Lihatlah ke media. Anda punya otot atau tidak? Anda keren atau Anda gendut? Anda loser apa tidak? Kami tidak bisa melakukan apa-apa. Ini seperti kita melihat orangtua kita meminum bir, menonton TV dan membaca majalah gosip," katanya lagi.


"Media mengambil itu semua dan mem-bully kami," sebutnya.Next


(tyo/ash)