Ada anjuran, sebaiknya smartphone atau tablet baru di-charge selama 8 jam sebelum digunakan. Jika tidak dilakukan, baterai gadget tidak akan awet dan gampang drop. Anjuran ini rupanya hanya mitos. Berikut penjelasannya.
“Tidak ada keharusan harus melakukan ritual seperti itu. Kemungkinan didasari pemikiran charging yang lebih lama pada baterai baru akan membuat sel-selnya lebih maksimal menerima daya,” kata gadget enthusiast Lucky Sebastian kepada detikINET, Selasa (1/7/2014).
Dikatakannya, tidak ada bukti empiris yang mendasarinya. Bahkan tidak pernah dicantumkan di manual book yang disertakan pada handphone. Lebih jauh lagi, Lucky menjelaskan perbedaan baterai di perangkat lama dan baru.
Ponsel baru sekarang, kebanyakan baterainya sudah Lithium ion (Li-ion) atau Lithium Polymer (Li-Poly). Tidak ada lagi keharusan memperlakukannya seperti baterai jaman dulu yang memakai bahan dasar Ni-MH (Nikel-Metal Hydride).
Salah satu perbedaannya, pada Li-ion tidak lagi ada memory effect seperti yang biasa terjadi di baterai tipe Ni-MH yang sebelum di-charge ada keharusan baterai di kosongkan terlebih dahulu supaya mendapatkan kapasitas yang maksimal.
Malah sebaiknya, untuk baterai Li-ion atau Li-poly, jangan dibiasakan baterai dipakai sampai habis, karena bisa mempengaruhi umur siklus baterai yang nantinya akan menjadi lebih pendek.
"Jadi cukup baterai di-charge sampai penuh saja, seperti instruksi dari pabrik pada manual book," sarannya.
(rns/ash)