Tangis Bayi 4G LTE Iringi Lonceng Kematian CDMA

Jakarta - Mirip seperti roda kehidupan, ada yang datang, ada pula yang pergi. Di ranah telekomunikasi, tahun 2014 merupakan lonceng kematian bagi teknologi CDMA yang disertai tangis bahagia menyambut kelahiran bayi 4G LTE di Indonesia.

"Kenapa kami mendorong LTE hadir akhir tahun ini, karena saya ingin dunia mencatat bahwa Indonesia sudah masuk ke era 4G sejak 2014," kata Menkominfo Rudiantara suatu ketika.


4G LTE ibarat mainan baru yang lagi disayang-sayang. Sementara CDMA tak ubahnya mainan usang yang sudah harus ditendang. Meskipun yang pakai CDMA masih cukup banyak di Indonesia, namun teknologi itu sudah tak lagi membawa keuntungan.


Para pemain besar seperti Telkom (Flexi), Bakrie Telecom (Esia), Indosat (StarOne) sudah angkat tangan. Mereka pun memutuskan tak lagi memanfaatkan spektrum 800 MHz untuk CDMA dan memilih untuk menggugurkannya demi karpet merah 4G LTE.


Telkom dan Indosat akhirnya menghentikan fixed wireless access (FWA) mliknya dalam sepuluh tahun terakhir ini dengan mengalihkannya ke layanan seluler berbasis teknologi GSM agar frekuensinya bisa dimanfaatkan untuk perpanjangan spektrum 4G LTE dengan teknologi netral.


Sementara Bakrie Telecom juga telah mengibarkan bendera putih sebagai penyedia jaringan dan fokus menjadi penyedia jasa melalui kolaborasi dengan Smartfren.


Smartfren yang masih didukung finansial kuat rencananya akan menggelar FDD LTE. Keduanya masih menyelenggarakan teknologi CDMA selama masa transisi sekitar dua tahun menuju full 4G nantinya.Next


(rou/ash)