Dari bukti identifikasi Norse, ditemukan enam orang terduga dimana salah satunya adalah mantan karyawan Sony yang tentu memiliki pengetahuan luas tentang jaringan dan operasional perusahaan.
Dikutip detikINET dari Business Insider, Selasa (30/12/2014), Senior Vice President Norse Kurt Stammberger mengatakan, pada hari Minggu waktu setempat perusahaan telah mengidentifikasi enam orang yang terlibat langsung dalam kasus peretasan itu. Dua di antaranya berbasis di Amerika Serikat, sedangkan masing-masing satu orang di Kanada, Singapura, dan Thailand.
Daftar tersebut termasuk mantan pegawai Sony yang bekerja di divisi teknis dan dipecat pada Mei 2014. Adapun nama pegawai yang diidentifikasi oleh Norse sebagai Lena itu diklaim memiliki koneksi ke Guardian of Peace, kelompok hacker yang menyerang Sony Pictures, yang juga telah membeberkan dokumen internal Sony Pictures.
Dugaan Norse ini tentu bertentangan dengan tuduhan FBI yang menuding Korea Utara sebagai dalang di balik serangan terhadap Sony. Korut dianggap ingin menghadang laju film 'The Interview' garapan Sony Pictures lantaran mengisahkan pembunuhan pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un.
Sebaliknya, Stammberger menilai serangan yang menerjang Sony lebih mantap dilakukan dari dalam. Dengan menggunakan dokumen SDM Sony Pictures yang bocor akibat dibobol itu, Norse melakukan pencarian di antara para pegawai yang memiliki latar belakang dan motivasi yang membuat mereka melakukan serangan.
Salah satunya adalah orang yang disebutkan di awal yang memiliki latar belakang teknis, terlebih dari penelusuran lebih lanjut dari komunikasi online terduga ditemukan postingan di media sosial yang mengungkapkan ketidakpuasan akan pemecatan terhadap dirinya.
Tak hanya itu, Stamberger juga mengatakan jika Norse menemukan adanya bukti koneksi mantan karyawan tersebut dengan sejumlah situs download ilegal ternama seperti Pirate Bay.
(ash/ash)