Membaca menggunakan gadget, semisal tablet PC sebelum tidur dikatakan tak hanya menyebabkan seseorang mengalami susah tidur, tapi juga berdampak terhadap bagaimana Anda mengantuk dan terjaga di kemudian hari. Demikian menurut riset dari Rumah Sakit Brigham and Women di Boston, Massachusetts, Amerika Serikat.
Studi yang diterbitkan di jurnal Proceedings of the National Academy of Scienes pada Desember 2014 tersebut mengatakan efek negatif ini bisa berdampak kepada siapa saja yang menggunakan e-reader, laptop, smartphone, TV atau gadget lainnya sebelum tidur.
Penelitian ini sekaligus mendukung penelitan lama yang menyebutkan adanya efek merusak yang diakibatkan terpapar layar perangkat yang menyala sebelum tidur.
"Kami sudah tahu dari penelitian sebelumnya, dimana cahaya dari layar di malam hari dapat mengubah rasa kantuk dan kewaspadaan, serta dapat menekan tingkat melatonin -- hormon yang membantu mengendalikan siklus tidur dan bangun," ujar Dr. Anne-Marie Chang, Asosiasi Neuroscientist di Divisi Gangguan Tidur dan Sirkadian Rumah Sakit Brigham and Women, dikutip detikINET dari Huffington Post, Rabu (31/12/2014).
"Penelitian ini menunjukkan hasil yang komprehensif dari perbandingan langsung antara membaca dengan perangkat yang memancarkan cahaya dan membaca buku beserta konsekuensinya dalam tidur," tambahnya.
Chang juga mengatakan bahwa kurangnya waktu tidur atau mendapatkan kualitas tidur yang buruk bisa dikaitkan dengan masalah kesehatan lainnya seperti obesitas, diabetes, dan penyakit kardiovaskular.
Penelitian Rumah Sakit Brigham and Women sendiri dilakukan selama dua minggu melibatkan 12 pastisipan yang membaca menggunakan iPad selama empat jam sebelum tidur selama lima hari berturut-turut. Proses itu juga berlaku untuk membaca buku.
Dari studi tersebut terungkap bahwa pembaca iPad atau gadget lainnya butuh waktu yang lebih lama untuk tertidur, merasa tidak mengantuk ketika malam dan punya fase tidur lebih pendek dibanding dengan pembaca buku.
Pembaca iPad juga memproduksi lebih sedikit melatonin, sehingga bisa menyebabkan kesulitan tidur. Mereka menjadi lebih letih di siang hari dibanding dengan pembaca buku, walau mereka sama-sama mendapatkan delapan jam waktu tidur. (ash/ash)