Sudah banyak kasus yang terjadi sejak beberapa tahun terakhir. Jika 2013 lalu disebut sebagai 'the year of mega breaching' alias pembobolan besar-besaran, hingga tutup tahun 2014 ini pun kondisinya masih sama.
Setelah terungkapnya kasus seperti Heartbleed dan Shellshock, indikasi di tahun 2015 diproyeksi tak akan jauh berbeda dengan adanya persaingan untuk menciptakan ancaman baru serta mengeksploitasi kerentanan jaringan keamanan.
Kemajuan dalam Internet of Things juga berarti konsumen akan mengalami peningkatan konektivitas di seluruh perangkat, gadget dan mesin. Apalagi banyak negara termasuk Indonesia, sudah memasuki era generasi keempat (4G).
Akankah Internet of Things mendorong sebuah gelombang baru dari serangan keamanan? Ketika sebuah negara menuju perencanaan besar seperti smart country dan smart city, apakah Big Data yang digunakan tetap aman? Bagaimana dengan celah keamanan mobile yang semakin terbuka lebar?
Berikut prediksi keamanan yang dirilis oleh Symantec untuk kawasan Asia Pacific dan Jepang terkait masalah keamanan yang akan mempengaruhi konsumen individual, bisnis, dan pemerintahan di wilayah tersebut memasuki 2015 ini.
1. Internet of Things Next
(rou/ash)