Film garapan Sony Pictures yang mengisahkan pembunuhan Kim Jong-Un itu memang jadi film kontroversional di tahun 2014. Juga menimbulkan ketegangan antara Korea Utara dan Amerika Serikat, dimana negara Paman Sam menuding Korea Utara sebagai dalang peretasan Sony Pictures. Sementara Korea Utara menyangkal tuduhan itu.
Salah seorang aktivis, Park Sang-hak mengatakan ia akan mulai meletakkan 100.000 keping DVD dan USB berisikan film tersebut ke balon menuju Korea Utara paling lambat awal bulan Januari 2015.
Park yang seorang pembelot Korea Utara mengatakan ia bekerjasama dengan sebuah lembaga nirlaba Amerika Serikat, yang bertanggung jawab terhadap masalah finansial pembuatan DVD dan USB flashdisk berisikan film lengkap dengan subtitle Korea.
Dikutip detikINET dari Huffington Post, Kamis (1/12/2014), Park juga mengatakan lembaga itu berencana untuk mengunjungi Korea Selatan sekitar tanggal 20 Januari 2015 untuk menyerahkan DVD dan USB tersebut, dan mereka akan coba menerbangkan balon kloter pertama jika cuaca mendukung.
"Kepemimpinan Korea Utara akan ikut runtuh jika pengidolaan akan Kim Jong-Un sendiri hancur," ujar Park. Jika rencana itu benar-benar dilakukan, maka bisa dipastikan hal ini akan membuat marah Korea Utara.
Sebelumnya, di bulan Oktober 2014 lalu, sebuah balon besar yang membawa surat edaran propaganda anti Korea Utara diterbangkan oleh aktivis Korea Selatan di perbatasan. Hasilnya, balon tersebut ditembak oleh tentara Korea Utara.
Tak hanya itu, beberapa dari aktivis itu juga sangsi apakah rencana ini akan berhasil atau tidak. Pasalnya, tak banyak warga sipil Korea utara yang memiliki komputer atau DVD player yang tentu saja digunakan untuk memutar film tersebut. Risiko untuk menonton pun sangat tinggi, mengingat mereka bisa saja ditangkap jika ketahuan.
Film garapan sutradara Seth Rogen itu memang laku keras di pasaran. Walau hanya melalui jalur pendistribusian online, The Interview kini dikabarkan sudah meraup keuntungan sekitar USD 18 juta sejak dirilis Natal kemarin. Keuntungan itu dihasilkan dari channel berbayar seperti Google Play, YouTube, dan situs milik Sony sendiri.
(fyk/fyk)