Jual Film Kontroversial di Internet, Sony Untung Besar

Jakarta - Kontroversi yang dijual Sony Pictures lewat film The Interview ternyata laku keras. Meskipun banyak dibajak di internet, namun penjualannya secara digital berhasil membukukan keuntungan yang luar biasa besar.

Film yang bertema pembunuhan pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un ini ternyata berhasil menyedot uang USD 18 juta sejak dirilis Natal kemarin. Dari pendapatan ini, mayoritas datang dari channel berbayar di internet.


Hasil penjualan dan penyewaan film ini secara online, menurut firma riset Rentrak, lebih besar ketimbang penayangan di lebih dari 300 jaringan bioskop yang hanya meraup USD 2,8 juta saja.


Sisanya, seperti detikINET kutip Hollywood Reporter, Rabu (31/12/2014), dihasilkan dari channel berbayar seperti Google Play, YouTube, dan situs milik Sony sendiri. Itu belum termasuk iTunes yang belakangan ikut memasarkannya dengan biaya pembelian film USD 14,99 dan biaya rental USD 5,99.


Selain dari sumber resmi di atas, film yang disutradari Evan Goldberg dan Seth Rogen ini telah di-download 900 ribu kali lewat Torrent hanya dalam waktu 24 jam. Namun hati-hati, bajakan film ini sudah banyak yang disisipi malware.


Sejauh ini, menurut perusahaan antivirus McAfee, sudah ada 20 ribu perangkat Android yang terinfeksi malware tersebut sebelumnya. Kebanyakan handset yang menjadi korban akan diambil informasi pribadinya.


Film ini banyak diburu karena rasa penasaran. Apalagi film ini telah membuat Korea Utara marah. Gara-gara film ini juga, server Sony akhirnya dibobol hacker -- yang menurut Presiden Amerika Serikat Barack Obama, dalangnya adalah Korea Utara.


Sebelum film ini dipasarkan, adegan kematian Kim Jong-Un dalam fim ini telah lebih dulu bocor di internet. Ia digambarkan tewas dalam sebuah helikopter yang meledak akibat terkena misil. Adegan itu pun didramatisir dengan efek slow motion, menunjukkan detik-detik terbakarnya kepala Kim Jong-Un.


Dengan adegan yang dibuat seperti itu, tak heran pemerintah Korea Utara marah besar. Mereka menyebut film The Interview ini layaknya sebuah 'ajakan untuk berperang' dan berjanji untuk memberikan aksi balasan.


(rou/ash)