"On the right track," demikian lugas Direktur Sales Telkomsel Mas'ud Khamid mengomentari proses migrasi pelanggan Flexi ke jaringan Telkomsel. Ia memang sejak awal ditugaskan untuk memimpin proses migrasi dari sisi Telkomsel.
Sekilas, Mas'ud terdengar begitu percaya diri untuk menuntaskan prses migrasi ini. Padahal tenggat waktu migrasi tersebut dipatok pada bulan Juni 2015, tetapi baru 1,3-1,4 juta pelanggan Flexi yang hijrah dari total 3,5 juta pelanggan.
Menurut Mas'ud, memang rata-rata pelanggan lama Flexi meminta nomor yang sama ketika ditawari pindah ke layanan Telkomsel.
Meski demikian, ketika nomor lawasnya dianggap tak terlalu penting maka pelanggan juga tak sedikit yang sukarela hijrah dengan mendapatkan nomor baru dari Telkomsel.
"Jadi yang memilih migrasi dengan nomor sama yang kira-kira perlu saja. Tetapi rata-rata mereka migrasi tanpa nomor lamanya. Jadi sejauh ini on the right track untuk migrasi," tegas Mas'ud.
Seperti diketahui, pasca diterbitkannya PM No.30/2014 dan KM No.934/ 2014 tentang Penataan Pita Frekuensi dan Pengalihan Izin Penggunaan Frekuensi 800 Mhz, Telkom memilih mematikan layanan Flexi karena secara bisnis sulit tumbuh dan memilih fokus di Telkomsel untuk seluler.Next
(ash/rou)