Taro berkisah di acara Ericsson Business & Innovation Forum 2013, Jumat (1/11/2013) di Tokyo, Jepang. "Saya adalah karyawan pertama dan satu-satunya," ujar Taro yang memiliki jabatan Country Manager Facebook Japan sedikit tertawa.
Apartemen yang menjadi kantornya hanya memiliki satu kamar dan satu kamar mandi. Lalu tiga orang insinyur IT datang dari kantor pusat. Mereka lantas mulai menempatkan meja dan kursi kerja. Tugas pertama Taro saat itu adalah menyelami perilaku berinternet masyarakat Jepang dan mengulik perangkat yang kerap digunakan konsumen.
Smartphone Jepang diketahui sangat canggih. Namun sayang, tak bisa dipakai untuk membuka Facebook. "Kami harus mengembangkan beberapa hal supaya orang di sini akhirnya bisa login Facebook via mobile," tuturnya.
Pria muda asal Yokohama itu mengakui kalau Facebook ketinggalan menyadari potensi mobile. Dulu, semua strategi berdasarkan pada tampilan desktop. Berjejaring melalui layar kecil hanyalah alternatif. Baru pada tahun lalu, 2012, Facebook memantapkan diri untuk menjadi perusahaan mobile.
Alur produksi pun berbalik arah. Saat ini semua pengembangan fitur dan tampilan berfokus pada mobile. Jika urusan mobile sudah beres, baru menggodok bagaimana akan diimplementasikan di versi desktopnya.
Kerja tersebut tidak sia-sia. Dari survei yang ditampilkan Taro, terlihat Facebook unggul dalam hal engagement. 25% waktu dihabiskan para pengguna smartphone di Amerika untuk membuka Facebook. Sedangkan waktu bersama Google 10%, Yahoo 2% dan Twitter 1%. Total pengguna Facebook saat ini tercatat 1,15 miliar orang. Next
(ine/fyk)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!