Sementara pendapatan XL naik 5% menjadi sebesar Rp 15,9 triliun selama sembilan bulan tahun 2013. Kenaikan pendapatan didorong oleh kenaikan pendapatan layanan data sebesar 15% dari tahun lalu.
Sampai dengan triwulan ketiga 2013, pendapatan non percakapan memberikan kontribusi sebesar 54% dari total penggunaan pendapatan.
"Pertumbuhan kembali kinerja yang positif selama dua kuartal berturut-turut sejak kuartal pertama ini merupakan hasil dari eksekusi strategi kita yang stabil. Pendapatan kami tumbuh sebesar 5% dengan pertumbuhan tercepat berasal dari data," kata Presiden Direktur XL, Hasnul Suhaimi dalam keterangan pers yang diterima detikINET, Jumat (1/11/2013).
Perseroan juga telah membelanjakan Rp 5,8 triliun dalam belanja modal untuk investasi selama sembilan bulan pertama di tahun 2013, yang menggunakan kombinasi dana internal dan utang.
Untuk triwulan ketiga 2013, XL telah menandatangani perjanjian pinjaman baru dalam dolar AS dengan BTMU dan SCB masing-masing sebesar USD 100 juta dan pinjaman baru dalam rupiah dengan Bank Sumitomo sebesar Rp 1 triliun.
Selama sembilan bulan tahun 2013 ini juga, jumlah utang XL meningkat menjadi Rp 17,6 triliun dari tahun sebelumnya Rp 14,6 triliun.
"XL akan tetap fokus pada layanan data dan kita optimistis atas peluang yang besar di bisnis layanan data di masa yang akan datang. Selama periode sembilan bulan di tahun ini, pendapatan data memberikan kontribusi sebesar 23% dari total pendapatan perusahaan, dibanding 19% pada tahun lalu. Trafik data juga tumbuh 125%, dengan total pelanggan data sebanyak 33,7 juta pelanggan atau sekitar 58% dari total pelanggan XL," terang Hasnul.
(ang/rou)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!