Dibandingkan 10 tahun silam, kondisinya jauh berbeda. Dulu, jarang orang membeli mobil warna putih karena khawatir nilai jualnya akan turun drastis. Pun dengan gadget. Produsen gadget ternama, sebut saja Apple dan Samsung, nyaris selalu memiliki warna putih pada rangkaian produknya.
Ternyata, ada makna filosofis di belakang larisnya produk (termasuk gadget) berwarna putih. Setidaknya begitu menurut Kenya Hara, designer ternama asal Jepang yang sukses meluncurkan buku 'Designing Design' dan 'White'.
"Ragam warna bisa diasosiasikan sebagai chaos. Ada satu titik di mana orang ingin terlepas dari hal itu. Mereka ingin membersihkan diri dari chaos," tutur Kenya Hara saat ditemui detikINET di acara Ericsson Business & Innovation Forum 2013, Rabu (30/10/2013) di Tokyo, Jepang.
Dulu, banyak yang mengagumi design menawan dengan detil yang kompleks. Namun seiring perjalanan waktu, ketika masalah mulai beragam, banyak mulai menginginkan hal yang simple. Begitu juga dengan produk.
"Banyak hal yang terjadi di pikiran yang membuat kalut. Mereka ingin keluar dari rasa itu. Secara tidak sadar akhirnya memilih warna putih sebagai simbol untuk membersihkan diri," tambah pria kelahiran tahun 1958 yang juga menjabat sebagai Art Director brand gaya hidup MUJI.
Karena idealnya hidup adalah bebas dari perasaan chaos, bukan tidak mungkin tren warna putih akan berlangsung sangat panjang. Setuju?
(ine/ash)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!