Dari keterangan pers yang dikutip detikINET, Jumat (1/11/2013), kondisi rugi Rp 1,766 triliun ini berbanding terbalik dengan kondisi di periode sama tahun lalu yang masih mampu mencatat keuntungan Rp 475,7 miliar.
Pemicu utama kerugian yang dalam hingga triwulan ketiga 2013 adalah selisih kurs dimana pada periode tersebut sebesar Rp 2,312 triliun melesat 260,2% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 641,9 miliar.
Tak hanya kerugian yang diderita, laba usaha Indosat juga turun 44,4% hingga triwulan ketiga 2013 yakni sebesar Rp 1,52 triliun dari posisi Rp 2,73 triliun di periode sama tahun lalu.
Anak usaha Ooredoo ini hingga triwulan ketiga 2013 berhasil mendapatkan pendapatan sebesar Rp 17,79 triliun atau naik 9,4% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 16,27 triliun.
Pemasok utama pendapatan Indosat adalah jasa seluler sebesar Rp 14,4 triliun, naik 7,6% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 13,4 triliun.
Jumlah pelanggan selular yang dimiliki Indosat hingga triwulan ketiga 2013 sebesar 53,8 juta nomor yang dilayani 23.207 BTS dengan average revenue per user (ARPU) Rp 27,5 ribu.
Sedangkan jasa non selular menghasilkan pendapatan sebesar Rp 3,3 triliun atau naik 17,7% dibandingkan peridoe sama tahun lalu sebesar Rp 2,8 triliun.
Selama sembilan bulan 2013 Indosat memiliki Earning Before Interest Tax Depreciation Amortization (EBITDA) sebesar Rp 7,9 triliun atau naik 3,9% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 7,6 triliun.
Sementara EBITDA margin di posisi 44,8% atau turun 2,3% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 47,1% (rou/rou)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!