Bukan Omong Kosong! Cyberbullying Berujung Bunuh Diri

Jakarta - Ask.fm adalah salah satu jejaring sosial terbesar di internet. Resmi diperkenalkan pada tahun 2010, situs ini telah mempunyai 120 juta pengguna terdaftar di seluruh dunia dan 15 juta di antaranya berada di Amerika Serikat (AS).

Sayangnya Ask.fm belakangan menjadi buah bibir bukan lantaran jumlah anggotanya yang sudah bejibun, namun karena kritikan yang menyebutnya sebagai inkubator untuk cyberbullying dan bahkan bunuh diri.


Ask.fm sebetulnya bukanlah jejaring sosial yang cocok untuk bernarsis ria seperti Facebook, Instagram atau bahkan Path sekalipun. Karena konsep Ask.fm adalah lebih 'Anda bertanya kami Menjawab', sesuai dengan namanya.


Pengguna Ask.fm yang terdaftar memang dapat melihat jumlah anggota yang mem-follow mereka. Namun, pengguna tidak bisa melihat identitas diri siapa yang sedang mengikuti mereka.


Follower mereka inilah yang dapat mengajukan pertanyaan ke anggota Ask.fm yang diikutinya. Pengikut dapat memberikan pertanyaan tanpa harus memperlihatkan siapa mereka alias annoymous.


Dan inilah alasan kenapa Ask.fm dikritik sebagai tempat kebangkitan akun anonim karena memberikan ruang yang lebih luas yang pada akhirnya menyebabkan beberapa penggunanya mengalami kasus mengerikan.


Wajar kritikan itu menyerang mereka. Pasalnya, sejak tahun 2012, dalam sebuah laporan media tercatat sudah ada 16 remaja yang tewas akibat kekerasan verbal di situs Ask.fm.Next


(tyo/ash)