Harapan Baru Bagi ICT Indonesia

Jakarta - Pergantian presiden tak hanya membawa harapan baru bagi masyarakat Indonesia pada umumnya, tapi juga bagi para stakeholder ICT pada khususnya yang merindukan sosok pemimpin yang paham seluk-beluk industri teknologi informasi komunikasi.

Maka saat duet Joko Widodo dan Jusuf Kalla resmi terpilih untuk memimpin Indonesia dalam waktu lima tahun ke depan, komunitas ICT pun berharap banyak‎ akan adanya perubahan revolusioner yang ikut diusung oleh sosok Menkominfo berikutnya.


Memang, saat masih dipimpin Tifatul Sembiring, industri ICT di Indonesia selama lima tahun terakhir memang mengalami sejumlah kemajuan. Namun itu rasanya belum cukup. Indonesia butuh gebrakan jika ingin quantum leap agar mampu berdiri sejajar dengan negara tetangga.


"There is no silver bullet di mana satu peluru bisa menyelesaikan semua masalah. Saya sadar banyak harapan dan masalah harus ditangani, kita akan kerja keras, kerja cepat, dan kerja cerdas," tegas Rudiantara usai terpilih menjadi Menkominfo baru di Kabinet Kerja Jokowi-JK.


Pria yang akrab disapa Chief RA ini menjanjikan harapan baru dengan mereformasi birokrasi dan mempercepat bisnis proses di Kementerian Kominfo agar pelayanan ke masyarakat dan pemegang lisensi bisa jauh lebih cepat.


"Sekarang kita lihat dulu mana yang prioritas, mana yang diutamakan. Di kabinet ini tak ada ego sektroral, nanti ada pekerjaan di mana Kemenkominfo memegang peranan atau mengkoordinasikan. Pokoknya semua bekerja untuk rakyat. Kita mau berganti rezim, dari berbasis perizinan ke pelayanan," katanya.


Sekarang gantian, industri yang biasanya berjalan lambat di era sebelumnya, kini harus mampu bergerak cepat sesuai roadmap Rudiantara yang bertumpu pada payung besar program Indonesia Broadband Plan.Next


(rou/ash)