Melek Pemilu di Ranah Maya

Jakarta - Pemilu 2014 di Indonesia memang menggambarkan banyak hal yang seringkali kontradiktif. Di satu sisi masih ada yang mengeluh sulit datang ke TPS, namun di sisi lain peran teknologi dan media sosial membuat masyarakat Indonesia melek Pemilu di ranah maya.

Media sosial punya peranan besar menjadikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla menuju istana. Presiden Jokowi dan tim suksesnya dinilai berhasil memanfaatkan berbagai jejaring sosial selama masa kampanye.


Presiden Jokowi bukan satu-satunya yang memanfaatkan Facebook dan jejaring sosial lain untuk berinteraksi. Pesaingnya Prabowo Subianto juga melakukan hal yang serupa. Popularitas mereka ikut terdorong di ranah media sosial.


Lihat saja saat keduanya melakukan deklarasi untuk maju menjadi presiden, dua fans page Jokowi yang diverifikasi Facebook mendapatkan 1,4 juta dan 1.605 like. Sementara Prabowo mendapatkan mendapat 5,7 juta Like. Jumlah tersebut terus merangkak naik, seiring semakin dekat dengan Pemilihan Presiden 9 Juli lalu.


Di Twitter, rakyat Indonesia menggunakannya sebagai sarana berdiskusi dan tempat memperoleh informasi tentang Pemilu. Tercatat ada 95 juta tweet lebih terkait pemilu sejak awal 2014 hingga hari Pemilu tiba.


Nama Jokowi tak kalah menghebohkan di situs 140 karakter ini. Saat kemenangan Jokowi-JK diumumkan, Twitter menyebutkan fenomena kemenangan Jokowi (@jokowi_do2) juga ikut membahana di layanan mikroblogging tersebut.


Tercatat, Jokowi juga menang dalam pemilu di Twitter, dengan menjadi topik utama terkait pemilu terbanyak di Twitter dengan jumlah 22% dari total tweet yang ada serta memiliki lebih dari 1,8 juta pengikut.


Pemilu 2014 juga memunculkan inisiatif membuat situs informatif yang turut mensosialisasikan Pemilu melalui internet. Sebut saja situs KPU, Ayo Vote, Rumah Pemilu, Celup Kelingking, Jari Ungu dan masih banyak lagi.


Situs-situs ini mengulas tata cara mengikuti pemilu, mengawasi jalannya pemilu, partai-partai serta calon legislatif yang bersaing, serta sistem perwakilan di lembaga legislatif.


Sejumlah developer juga ikut berkarya memberikan sumbangsih negeri dengan membangun aplikasi pemantau pemilu. Beberapa aplikasi yang wara-wiri selama masa Pemilu 2014 kemarin antara lain Pantau Pemilu, MataMassa, Pemilu, Orang Baik dan Game Pemilu 2014. (rns/ash)