Gangguan tersebut mungkin tak akan berefek banyak terhadap warga Korut. Dari 25 juta orang penduduk, hanya 1,7 juta orang yang tercatat menggunakan ponsel dengan konektivitas 3G.
Namun tetap saja hal ini membuat pemerintah Korut kesal. Sama seperti gangguan jaringan internet, matinya jaringan 3G itu dituding sebagai kelakuan Amerika Serikat. Bahkan juru bicara pemerintah Korut mengeluarkan pernyataan bernada rasis terhadap presiden Amerika Serikat.
"(Barrack) Obama selalu sembrono dalam kata-kata dan perbuatannya, seperti monyet di hutan tropis," ketusnya melalui Korean Central News Agency (KCNA).
Seperti dikutip detikINET dari Phone Arena, Senin (29/12/2014), Obama sebelumnya pernah mengancam akan membalas Korut setelah FBI menyatakan bahwa negara itu adalah pihak yang bertanggungjawab atas peretasan jaringan komputer milik Sony Pictures.
Namun sepertinya aksi balas dendam itu dilakukan dengan mendistribusikan film 'The Interview', sebuah film yang dianggap oleh Korut melecehkan pemimpinnya, Kim Jong-Un.
(asj/ash)