Laporan yang dipublikasikan dalam the Proceedings of the National Academy of Sciences tersebut, tertulis bahwa pada Januari 2012, Facebook memainkan newsfeeds penggunanya untuk melihat efek dari posting bernada positif dan negatif dari teman mereka. Hasilnya?
Ketika posting bernada positif di newsfeeds dikurangi, orang cenderung lebih sedikit memposting hal positif, dan lebih banyak memposting hal negatif, berlaku juga kebalikannya.
Seperti yang dilansir gizmodo, Senin (30/6/2014), hasil ini menunjukkan bahwa tingkat emosi kita bisa terpengaruh oleh tingkat emosi yang diekspresikan oleh pengguna Facebook lain.
Kebijakan penggunaan data Facebook memang memberikan perusahaan itu kebebasan untuk melakukan eksperimen semacam ini. Dalam kebijakan tersebut tertulis, "Pengguna setuju untuk analisis data, pengujian, penelititan, dan peningkatan pelayanan".
(eno/eno)