James Lumley-Savile, begitu nama sang pria yang masih keturunan bangsawan Inggris. Ceritanya, dia kenalan dengan seorang wanita bernama Ida Pap melalui aplikasi kencan Tinder.
Meski belum lama kenal apalagi tahu pribadi masing-masing, mereka sepakat pacaran dan bertemu di sebuah warung minuman. Lalu mereka menuju ke rumah James di Fulham. Mereka pun bermesraan sambil mabuk, bahkan mengkonsumsi semacam eksktasi.
Tapi kemudian, Ida ini mulai meracau. Yang mengerikan, dia mengatakan pernah membunuh dua orang, termasuk mantannya sendiri. Kemudian saat masih kecil juga pernah menusuk keponakannya. Tentu saja James jadi takut setengah mati. Ya, siapa tahu dia yang akan menjadi sasaran berikutnya.
Dikutip detikINET dari Telegraph, Rabu (17/12/2014), James yang bekerja di Google ini pun berpikir untuk melarikan diri. Ia terlebih dulu menuju dapur dan mengambil pisau untuk perlindungan, baru kemudian pergi keluar rumah.
Nah, saat dia keluar rumah inilah, James bikin takut seorang sopir taksi karena membawa senjata tajam. Sopir yang ternyata dipesan pacarnya itu melapor ke polisi dan jadilah James ditangkap dengan tuduhan mengancam keselamatan sang pacar. Padahal bukan begitu kejadiannya.
James lantas diadili dan dia menerangkan semua kejadian itu. "Dia mengatakan sudah membunuh dua orang, jadi aku tentu tak ingin jadi yang ketiga," kata James sambil menambahkan kalau Ida bertingkah liar sehingga membuatnya jadi makin takut.
Pengadilan akhirnya menyimpulkan James tidak bersalah dan membebaskannya. Sedangkan nasib Ida tidak diinformasikan lebih lanjut. Kasus aneh bin ajaib soal kencan online ini cukup menghebohkan, terlebih lagi James termasuk keturunan aristrokrat.
(fyk/rou)