Menkominfo: Operator Jangan Cuma Jualan 4G

Jakarta - Diawali oleh Telkomsel yang kemudian disusul XL Axiata, teknologi 4G LTE akhirnya resmi melenggang di Indonesia. Satu pesan Menkominfo Rudiantara adalah, operator jangan melulu bicara bisnis.

Menkominfo berharap operator seluler di Indonesia juga bisa mengedukasi pelanggan soal teknologi 4G, manfaat dan implikasinya. Termasuk soal paradigma masyarakat yang selama ini mengganggap penggunaan paket internet biasanya bisa bertahan selama satu bulan.


“Lakukan juga edukasi, mindset pelanggan data seluler di Indonesia kan masih dalam hitungan waktu. Kok waktunya sama (misalnya 1 bulan) tapi jadi lebih mahal? Tentu karena (jaringan 4G) transfer datanya lebih cepat, volume (pengunaan datanya) juga jadi lebih besar,” ujar Chief RA, sapaan akrab Menkominfo, di sela-sela peresmian jaringan 4G XL di La Piazza, Jakarta.


Lebih lanjut, Menkominfo juga bicara soal ekosistem 4G. Menurutnya ponsel 4G di Indonesia saat ini masih terbatas, sehingga diharapkan operator bisa bekerjasama dengan vendor ponsel untuk menghadirkan lebih banyak perangkat 4G, terutama dengan harga yang terjangkau.


“Ini juga menjadi concern buat pemerintah, bagaimana caranya menyediakan banyak handset (4G) dengan harga lebih murah,” imbuhnya.


Menkominfo sendiri mengaku telah mendapat komitmen dari vendor ponsel lokal soal hal tersebut, salah satunya adalah Polytron.


Pelayanan pelanggan oleh operator seluler juga jadi fokus Menkominfo. Dengan hadirnya 4G, artinya pelanggan yang telah ada diharuskan menggunakan kartu SIM baru. Menkominfo meminta agar operator semakin membenahi jaringan customer service mereka.


Chief RA tak ingin operator mengulangi kesalahan saat jaringan 3G pertama kali digelar pada tahun 2006 lalu. Saat itu layanan 3G terkendala karena penyebaran kartu SIM yang dianggap kurang optimal.


(yud/ash)