"Jadi gini, bila Windowsnya sudah asli tapi tidak diregristrasi (aktivasi), ya susah untuk mendapatkan perlindungan. Yang benar ya Windowsnya asli, dan sudah diregistrasi," kata Presiden Direktur Microsoft Indonesia Andreas Diantoro, di kantornya, Gedung Bursa EFek Jakarta, Rabu (17/12/2014).
Andreas mengatakan bahwa saat ini ancaman cyber yang menyasar pengguna software bajakan semakin menjadi setelah mereka terhubung dengan internet. Karena serangan malware tak cuma menginfeksi komputer, namun juga mencuri informasi penting di dalamnya.
Dia mengatakan setiap menggunakan internet, ada yang disebut dengan IP Address yang sama dengan alamat rumah. Dengan menggunakan software asli, IP Address pengguna akan terhubung dengan kantor pusat si pembuat software.
"Dengan memakai software asli dan terhubung dengan internet, maka pemilik software akan memberikan perlindungan secara berkala dari serangan yang sering berubah-ubah setiap waktu," tambahnya.
Pria yang mengaku besar di Yogyakarta ini juga concern dengan masalah privasi terkait serangan malware. Apalagi serangan itu meluncur dari webcam, dan masuk ke ruang keluarga.
"Bisa dibayangkan webcam yang menyedot daya 5% dari komputer standby, bisa dengan mudah diintai dari jauh. Bukan tidak mungkin keluarga kita yang dipantau," tandas Andreas, mewanti-wanti.
(tyo/ash)