Salah satu pendiri C-gen Suhono Harso Supangkat mengaku dirinya terinsipirasi dari fenomena idol group seperti JKT48 yang punya banyak fans. Cara ini menurutnya efektif untuk membuat C-gen sebagai agen perubahan.
"Jadi seperti JKT48 begitu. Di Bandung misalnya, kita akan mencari role model yang nantinya punya fans. Perubahan itu terjadi kan ketika ada role model. Di Bandung kita akan buat C-Bandung, di Jakarta kita akan buat C-Jakarta. Kira-kira seperti itu," kata salah satu guru besar Institut Teknologi Bandung ini ditemui di sela seminar ICT Outlook 2015-2020 di Auditorium Indosat, Jakarta.
Dikatakannya, C-gen mencari anak muda berbakat di bidang TIK. Anak-anak muda ini juga harus menarik sehingga bisa menarik banyak penggemar. Mereka bisa saja berasal dari kalangan selebritis, penyanyi, olahragawan, engineer atau mahasiswa. Selanjutnya, mereka akan dididik untuk nantinya menjadi duta C-gen.
Penggagas e-Indonesia Initiative Forum ini menyebutkan, pada akhirnya nanti, duta C-gen akan menjadi contoh anak-anak muda dalam implementasi TIK dan smart city.
Saat meluncurkan C-gen tahun lalu, Suhono mengatakan Indonesia sedang menikmati 'Bonus Demografi' yaitu jumlah anak muda jauh lebih banyak dibandingkan anak kecil maupun orang tua usia tidak produktif. Perubahan ini bisa memberikan dampak positif hingga negatif.
"Anak muda yang banyak terkoneksi dengan internet bisa mengubah budaya bangsa. Alhasil, pembentukan gerakan dan komunitas untuk membawa generasi muda menuju ke arah yang positif adalah hal yang mendesak dan dibutuhkan saat ini," sebutnya kala itu.
Ini menjadi alasan lahirnya komunitas C-gen. Mereka akan memanfaatkan TIK dengan mengedepankan unsur Creative, Collaboration, dan Character. Deklarasi C-gen kala itu dilakukan di kampus ITB yang dihadiri 400 peserta dan Menteri Pemuda dan Olah Raga saat itu, Roy Suryo.
(rns/tyo)