Baidu Tanam Investasi di Uber

Jakarta - Hubungan Baidu dan Uber makin lengket. Hal ini setelah kedua perusahaan menjali perjanjian kerja sama, termasuk mengalirnya kucuran investasi Baidu ke aplikasi pemesanan 'taksi' plat hitam tersebut.

CEO Uber Travis Kalanick dan CEO sekaligus Pendiri Baidu Robin Li mengumumkan kesepakatan kedua perusahaan dalam acara penandatanganan perjanjian di kantor pusat Baidu di Beijing.


Dalam perjanjian tersebut, Baidu sepakat untuk berinvestasi di Uber, di mana para pengguna Baidu Map dan mesin pencari Mobile Baidu dapat terhubung dengan para pengemudi yang menjadi mitra Uber. Sayang, tidak disebutkan berapa besar investasi yang dikeluarkan Baidu itu.


Sebaliknya, Uber akan memanfaatkan keunggulan teknologi Baidu dalam pencarian mobile, pemetaan mobile, serta distribusi aplikasi.


"Di era smartphone seperti saat ini, akan semakin banyak layanan yang terhubung dengan pengguna. Orang-orang mencari layanan yang paling nyaman dan mudah untuk bepergian ke tempat yang ingin mereka tuju," kata Robin Li.


"Pertumbuhan Uber yang sangat pesat dalam empat tahun terakhir adalah bukti dari adanya permintaan pasar akan transportasi yang mudah dipesan, dapat diandalkan, serta terjangkau," lanjutnya dalam keterangan tertulis.


Travis Kalanick, CEO Uber menambahkan, aplikasi tersebut telah beroperasi di 250 kota dunia dan wilayah Asia-Pasifik telah menjadi wilayah pertumbuhan utamanya.


Saat ini Uber telah beroperasi di sembilan kota di Tiongkok, yaitu Beijing, Shanghai, Tianjin, Chongqing, Shenzhen, Guangzhou, Wuhan, Chengdu, dan Hangzhou.


Baidu merupakan pemimpin dalam pencarian mobile, pemetaan mobile, dan distribusi aplikasi di Tiongkok. Mesin pencari mobile Baidu memiliki lebih dari 500 juta pengguna aktif setiap bulannya, dan Baidu Map memiliki lebih dari 240 juta pengguna aktif bulanan. Baidu merupakan platform distribusi aplikasi mobile terbesar di Tiongkok, yang mendistribusikan rata-rata 160 juta aplikasi setiap harinya.


(ash/ash)