Semakin menjamurnya kompetitor itu diakui sendiri oleh Vebbyna Kaunang, Marketing Director Samsung Indonesia di sela peluncuran Galaxy Grand Prime. Tapi ia mengklaim sama sekali tidak panik melihat fenomena tersebut.
"Kompetitor memang semakin banyak, tapi hal itu bukan jadi masalah. Kita nggak panik, malah menjadi lebih alert dan kreatif," kata Vebbyna.
Lebih lanjut, Vebbyna mengungkapkan bahwa Samsung hanya ingin memenuhi kebutuhan konsumen dalam menjual smartphone dan tidak fokus pada kompetitor. Menurutnya, Samsung tidak sekadar menjual produk tapi juga ada nilai tambahnya.
"Kita selalu berusaha memenuhi apa yang dibutuhkan konsumen, menawarkan value, jadi tidak sekadar jualan produk saja. Misalnya kalau rusak kita punya jaringan service center yang luas di seluruh Indonesia," kata dia.
Kemudian di beberapa model Samsung, khususnya yang kelas atas, ada aplikasi bernama Galaxy Gift. Aplikasi ini menawarkan berbagai promosi seperti kupon makanan dan minuman gratis yang bisa ditukarkan di berbagai restoran terkemuka sebagai nilai tambah di ponsel Samsung.
Vebbyna mengaku performa bisnis Samsung di Indonesia tahun ini cukup menggembirakan meski ia tidak menyebut berapa market share vendor asal Korea Selatan itu. "Tahun depan, pastinya kita ingin menjual sebanyak-banyaknya," pungkasnya.
(fyk/ash)