Berikut kriteria dirut baru Telkom menurut Dimitri Mahayana, Chairman Sharing Vision:
1. Profesional yang terbukti handal dalam dunia TIK di Indonesia yang memahami industri secara end to end. Yang memahami kondisi terkini industri TIK di Indonesia. Tidak hanya telekomunikasi, namun juga layanan-layanan TI seperti data center, cloud computing, big data dan lainnya. Tidak hanya industri TIK lokal, namun juga global. Tidak hanya back bone, namun juga akses. Tidak hanya jaringan, tetapi juga konten dan bundlingnya.
2. Profesional yang telah terbukti mampu menakhodai perusahaan telekomunikasi nasional untuk tetap maju dan menghasilkan profit di era chaos industri telekomunikasi global menghadapi OTT.
3. Profesional yang memiliki background pengetahuan yang amat kuat di bidang TIK. Memasukkan profesional dengan background non IT dan non telekomunikasi sebagai Dirut Telkom akan berdampak fatal bagi industri ini, dan bisa berdampak kehancuran industri telekomunikasi di Indonesia.
4. Profesional yang memiliki wawasan dan visi dan kemampuan menahkodai Telkom tidak hanya untuk kepentingan perusahaan, namun memiliki visi untuk kesatuan NKRI, maupun memiliki misi untuk melindungi dan menumbuhkan seluruh industri dan ekosistem digital di Indonesia, maupun ekosistem industri yang didukung oleh TIK.
5. Profesional yang rendah hati, mau mendengar, memiliki hubungan baik dengan karyawan dan mendengar aspirasi mereka, sehingga inovasi dan spirit kerja bisa mengalir di seluruh nadi Telkom Group. Dan mampu membawa Telkom Group menjadi salah satu mahakarya dari pemerintahan Jokowi JK dan anak bangsa.
"Bila pemerintah ingin mengamankan industri TIK nasional dan kontinuitasnya, saat ini , tampaknya yang paling ideal tetap merupakan sosok profesional dari unsur pimpinan Telkom Group yang eksisting," Dimitri menandaskan.
(ash/fyk)
