Teng Bingsheng, akademisi di Cheung Kong Graduate School of Business memperkirakan kalau Xiaomi masih akan berkibar dengan model bisnisnya saat ini, setidaknya sampai tiga tahun ke depan. Tapi sesudahnya Xiaomi mungkin kelabakan menghadapi persaingan.
"Xiaomi masih akan berkibar. Namun mereka mungkin perlu mengeluarkan lebih banyak anggaran untuk iklan setelah tiga tahun karena brand yang lain akan mengejar," kata Teng yang dikutip detikINET dari Forbes, Jumat (19/12/2014).
Brand yang mulai mengejar Xiaomi misalnya Huawei yang mengandalkan seri Honor ataupun Oppo. Mereka meniru metode Xiaomi berjualan online untuk memangkas biaya. Huawei sudah mengatakan kalau mereka percaya diri akan menyalip Xiaomi di China.
"Makin banyak saja vendor mencoba meniru model online Xiaomi, yang memangkas value Xiaomi di pasar online," ucap Linda Sui, analis di Strategy Analytics.
Profit Xiaomi ternyata juga tak setinggi yang dibayangkan, USD 56 juta di tahun 2013 yang berarti sangat jauh di bawah Apple atau Samsung. Kemudian, sedikitnya portofolio paten membuat mereka rentan kalah jika digugat soal hak cipta.
Seperti yang terjadi di India, penjualan Xiaomi sempat disetop karena melanggar paten Ericsson. Sui pun menyarankan agar Xiaomi memperkuat sektor riset dan pengembangan untuk memperbanyak patennya di masa depan.
(fyk/ash)