Menurut Alex Janangkih Sinaga, Direktur Utama Telkom, tantangan yang perlu diwaspadai adalah perusahaan yang tumbuh di internet alias OTT (over-the-top) seperti Facebook, Twitter, Google, dan sejenisnya.
"Mereka skala boleh kecil, tapi value-nya luar biasa besar. Dimulai dari garasi tapi dihargai lebih dari Telkom," kata AJS, panggilan akrabnya, dalam jumpa pers usai RUPSLB Telkom di Ritz Carlton, Jakarta, Jumat (19/12/2014).
Telkom Group saat ini memiliki 150 juta pelanggan. Untuk melayaninya, dibutuhkan belanja modal hingga puluhan triliun rupiah setiap tahunnya, khususnya untuk membangun infrastruktur jaringan.
Sementara para pemain OTT ini, seperti disebutkan AJS tadi, hanya bermodal minim namun bisa meraih kapitalisasi besar setelah terjun ke publik melalui penawaran saham perdana alias IPO.
"Jadi kita harus lihat mana yang punya opportunity untuk tingkatkan capital gain dan mengkombinasikannya agar sempurna. Itu sudah tugas kami sebagai direksi baru Telkom, tak boleh berhenti mencari opportunity," pungkas AJS.
(rou/ash)