Telkom Garap Kampung Nelayan Hingga Pulau Perbatasan

Jakarta - Bangun jaringan di perkotaan mungkin sudah terlalu mainstream bagi Telkom. BUMN telekomunikasi yang akan mengalami perombakan pucuk pimpinan itu sedang getol-getolnya membangun di area perbatasan dan wilayah maritim.

Di 10 kampung nelayan ini, misalnya. Telkom telah membuat Muara Angke dan Muara Baru (Jakarta), Gabeon (Medan), Bungus (Padang), Pangandaran (Ciamis), Pekalongan, Cilacap, Brondong (Lamongan), Tanjung Luar (Lombok) serta Paotere Sabutung (Makassar), menjadi kampung nelayan digital.


"Kami telah membangun 10 kampung nelayan digital dengan nilai investasi untuk broadband saja sekitar Rp 10 miliar," ungkap Direktur Enterprise & Business Service Telkom Muhammad Awaluddin di Jakarta, Kamis (18/12/2014).


Di kampung Nelayan Digital ini berbagai layanan telah disediakan Telkom, seperti jaringan fiber optic, akses internet broadband, akses WiFi, CCTV, mobile Combat penguat sinyal Telkomsel, TV Wall untuk content data up-to-date terkait informasi cuaca, informasi ketinggian gelombang laut, iklim harian, hingga harga ikan.


Data lainnya yang terkait langsung dengan kebutuhan informasi nelayan juga disediakan lewat aplikasi, seperti data kapal, data izin kapal, data ABK, dan jumlah kapal yang berlayar dalam bentuk online. Informasi ini disediakan lewat cloud computing agar mudah diakses.


Nantinya, kata Awaluddin, nelayan akan lebih mudah dalam memonitor lokasi kapal, proses perizinan dan masa berlakunya, monitoring pemakaian bahan bakar minyak, teknologi fish finder, teknologi tracing and tracking untuk kapal nelayan yang sedang melaut, vessel management system dan juga satellite communication dan broadband maritime.


Di samping penyediaan infrastruktur, Telkom juga menawarkan berbagai aplikasi seperti BosToko dan Smart Bisnis untuk menunjang kegiatan usaha bagi para pelaku bisnis di sektor perikanan yang ada di Indonesia.Next


(rou/rns)